Cuaca ekstrem jadi kendala nelayan. - berita harian
MAKASSAR – Cuaca ekstrem yang menandai masuknya musim penghujan berdampak pada menurunnya hasil tangkapan ikan laut. Akibatnya, pasokan ikan turun drastis dan mengerek harga menjadi lebih tinggi. Kepala Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Paotere, Makassar, Abbas, Jumat (12/12), mengatakan, pasokan ikan yang masuk ke Paotere, turun hingga 50 persen dibandingkan hari-hari sebelumnya.
“Normalnya pasokan ikan yang masuk ke PPI Paotere kisaran 40 ton per hari. Sekarang yang masuk hanya setengahnya. Kurangnya pasokan itu menyebabkan kenaikan harga hingga mencapai 50 persen,” kata Abbas.
Pada hari-hari biasa, kata Abbas mencontohkan, harga ikan merah hanya Rp 25 ribu, kini melonjak menjadi Rp 50 ribu per bakul. Hujan dan angin kencang sudah berlangsung hampir sepekan. Sejak itulah pasokan ikan laut turun.
Kepala Dinas Kelautan, Perikanan, Peternakan, dan Pertanian Makassar, Abdul Rahman, mengatakan, cuaca buruk membuat banyak nelayan enggan melaut sehingga produksi ikan laut juga merosot tajam. “Biasanya pasokan ikan dari nelayan bisa mencapai 100 ton per hari. Namun saat ini berkurang sekitar 30 hingga 50 persen,” kata Rahman.
Hasil tangkapan ikan tersebut lanjut Rahman diturunkan di PPI Paotere dan Tempat Pelelanganj Ikan (TPI) Rajawali, serta tiga TPI pembantu lainnya yakni TPI Langgau, Daya, dan Barombong.
Untuk mengantisipasi kurangnya pasokan ikan laut, jelas Rahman, diantisipasi dengan mendatangkan pasokan ikan air payau, seperti bandeng. Ikan tersebut didatangkan dari luar Kota Makassar seperti Kabupaten
Pangkep, Maros, dan Barru. - berita harian